Senin, 11 Januari 2016

Pengertian dan Contoh Kalimat Ungkapan

Pengertian dan Contoh Kalimat Ungkapan


Pengertian dan Contoh Kalimat Ungkapan, Pernahkah Anda mendengar kata-kata seperti “panjang tangan”, “kepala batu”, dan masih banyak lagi. Dalam ragam bahasa Indonesia kata – kata tersebut merupakan ungkapan.

A. Pengertian Ungkapan 
  Ungkapan merupakan sebuah frasa idiomatic yang terbentuk dari gabungan kata yang maknanya bukan ditafsirkan berdasarkan kata – kata pembentuknya, tetapi telah membentuk makna baru. Sedangkan menurut KBBI Ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus (makna unsur-unsurnya sering kali menjadi kabur). Pengertian sederhananya Ungkapan adalah gabungan  kata yang menghasilkan makna baru (makna kias).
Dikarenakan ungkapan terbentuk dari gabungan kata – kata yang berbeda, maka untuk mengidentifikasi apakah gabungan kata tersebut merupakan ungkapan atau tidak, perlu dilihat ke dalam konteks kalimat yang menyertainya. Hal ini dikarenakan gabungan kata tersebut bisa memiliki dua makna yang berbeda yaitu makna sebenarnya (denotasi) dan makna kiasan (konotasi).  
  
B. Contoh Kalimat Ungkapan

Gulung tikar

Gabungan kata teresebut belum bisa dikatakan sebagai ungkapan jika belum disertakan ke dalam kalimat karena maknaya belum jelas.

1. Andi diperintah oleh ibunya untuk gulung tikar yang ada di ruang tamu.
2. Akibat tidak ada yang membeli barang dagangannya, pengusaha itu gulung tikar.

Kalimat no dua merupakan kalimat ungkapan karena “gulung tikar” membentuk makna konotasi yaitu bangkrut, sedangkan kalimat pertama bukan merupakan ungkapan karena “gulung tikar” yang dimaksud adalah makna denotasi yaitu menggulung tikar.

Contoh – contoh ungkapan beserta kalimatnya

Buah bibir = Topik pembicaraan
Akibat kelakuan nakalnya, Budi menjadi buah bibir di masyarakat sekitar rumahnya.

Buah tangan = Oleh – oleh
Bibi membawa buah tangan dari kampung titipan nenekku.

Buah hati = Anak
Sudah lama pasangan itu menantikan buah hati, tetapi belum juga mendapatkannya.

Kepala dingin = Tenang
“Setiap masalah harus diselesaikan dengan kepala dingin,” nasehat Pak Raden.

Keras kepala / Kepala batu = Bandel
Sudah berapa kali dia diingatkan, tetapi tetap saja dia keras kepala.

Kepala udang = Bodoh
“Dasar kepala udang!” bentaknya.

Panjang tangan = Suka mencuri
Di kelasku sering terjadi kehilangan barang, karena ada si panjang tangan diantara kami.

Ringan tangan = Suka menolong
Ani sangat disukai oleh teman-temannya karena dia ringan tangan.

Panjang akal = Orang yang cerdik
Penjahat itu dijuluki si panjang akal karena berhasil menipu korbannya beberapa kali.

Tangan kosong = Tak membawa apa – apa
Polisi itu melumpuhkan penjahat dengan tangan kosong.

Angat tangan = Menyerah
Setelah ditodong pistol oleh polisi, penjahat itu angkat tangan.

Omong kosong = Bualan
Aku sudah muak dengan omong kosong si Budi.

Tinggi hati = Sombong
Janganlah menjadi orang yang tinggi hati karena semua manusia sama di mata tuhan.

Setengah hati = Tak sungguh – sungguh
Dia bekerja dengan setengah hati, akibatnya pekerjaannya tidak maksimal.

Angkat kaki = Pergi
Aku memintanya untuk angkat kaki dari hadapanku segera.

Muka tembok = Orang yang tak tahu malu
Budi memang muka tembok, dia selalu saja mengganggu gadis – gadis di sekitarnya.

Hidung panjang = Orang yang suka berbohong
Jangan mempercayai si hidung panjang kalau tidak mau kecewa dibuatnya.

Gelap mata = Hilang kesabaran
Pak raden menjadi gelap mata sehingga dia membanting semua barang – barangnya.

Besar mulut = Orang yang suka membual
Aku tidak kuasa lagi mendengar si besar mulut itu berbicara.

Tulang punggung = Orang yang bertanggung jawab denga kehiduan seseorang
Joni sudah menjadi tulang punggung keluarga sejak dia tamat dari SMP.
 
Banting tulang = Kerja keras
Dia selalu banting tulang siang dan malam untuk menghidupi keluarganya.

Tulang rusuk = Pasangan hidup
Setelah lama sendiri, akhirnya aku menemukan tulang rusukku.

Berputih tulang = Mati
Lebih baik berputih tulang daripada hidup penuh kesengsaraan.

Naik darah = Marah
Karena bukunya hilang, Shinta naik darah di kelas.

Darah biru = Bangsawan
Tak ada yang mengetahui bahwa Agung adalah keturunan darah biru.

Bunga tidur = Mimipi
“Jangan takut semua itu hanya bunga tidur semata,’’ kata ibu.

Bunga desa = Gadis cantik
Semua pemuda merebutkan Ani yang merupakan bunga desa di kampung Jonggol.

Bunga bank = Uang deposito
Ayah mengahadiahi aku bunga bank di ualng tahunku yang ke 23.

Bunga bangsa = Pahlawan
Pejuang – pejuang yang gugur di medan pertempuran itu menjadi bunga bangsa kita.

Bintang lapangan = Pemain yang hebat
Ronaldo menajadi bintang lapangan di pertandingan semalam.

Naik daun = Sedang terkenal
Penyayi baru itu kini sedang naik daun.

Kambing hitam = Orang yang dipersalahkan
Budi suka mencari kambing hitam untuk menutupi perbuatannya.

Jago merah = Api
Bangunan di Pasar Rebo hangus dilalap si jago merah kemarin malam.

Meja hijau = Pengadilan
Akibat perbuatannya, dia diseret ke maja hijau.

Kutu buku = Orang yang suka membaca
Ani mengkoleksi ratusan buku dirumahnya karena dia adalah si kutu buku.

Asam garam = Pengalaman hidup
Kakek telah memakan asam garam yang sangat banyak jika dibandingan dengan diriku.

Naik pitam = Marah
Pak Sobri naik pitam ketika mendengar anaknya ditangkap polisi.

Hotel prodeo = Penjara
Penjahat itu mendekap di hotel prodeo

Sebatang kara = Hidup sendiri
Dirinya hanyalah sebatang kara tanpa orang tua dan sanak keluarga.

Kambing hitam = Orang yang dituduh bersalah
Dia dikambing hitamkan oleh teman – temannya.



C. Jenis Ungkapan 
1. Ungkapan dengan bagian tubuh
Contoh: 
- Panjang Tangan = Pencuri
- Tebal Muka = Tidak tahu malu

2. Ungkapan dengan kata indra
Contoh:
- Uang Panas = Uang Hasil Korupsi
- Bertangan Dingin = Berhasil mengerjakan sesuatu melebihi yang diharapkan

3. Ungkapan dengan benda-benda alam
Contoh:
- Kabar Angin = Gossip atau Isu
- Bintang Lapangan = Pemain Terbaik

4. Ungkapan dengan nama warna
Contoh:
- Lampu merah = isyarat yang membahayakan
- Masih hijau = belum berpengalaman


5. Ungkapan dengan nama binatang
Contoh:
- Kambing hitam = Orang yang disalahkan
- Kuda hitam = Pemenang yang tidak diunggulkan

6. Ungkapan dengan bagian-bagian tumbuhan
Contoh:
- Sebatang kara = hidup seorang diri
- Naik daun = mendapat nasib baik

7. Ungkapan dengan kata bilangan
Contoh:
- Berbadan dua = sedang mengandung
- Diam seribu bahasa = tidak berkata sepatah kata pun


Ungkapan dan Makna Ungkapan Diposkan oleh Muh Ilmi Ikhsan Sabur Pernakah Anda mendengar kata "isi hati" yang bermakna perasaan, namun jika dipisah unsur-unsur penyusunnya yaitu kata "isi" yang berarti konten dan kata "hati" yang berarti organ hati. Antara kata "isi hati" tidak berkaitan maknanya dengan kata "isi" maupun kata "hati" Itulah yang disebut ungkapan. ads Pengertian Ungkapan

Sumber :http://www.smansax1-edu.com/2014/10/ungkapan-dan-makna-ungkapan.html
Ungkapan dan Makna Ungkapan Diposkan oleh Muh Ilmi Ikhsan Sabur Pernakah Anda mendengar kata "isi hati" yang bermakna perasaan, namun jika dipisah unsur-unsur penyusunnya yaitu kata "isi" yang berarti konten dan kata "hati" yang berarti organ hati. Antara kata "isi hati" tidak berkaitan maknanya dengan kata "isi" maupun kata "hati" Itulah yang disebut ungkapan. ads Pengertian Ungkapan Ungkapan adalah salah satu bentuk konotasi atau kiasan yang biasa kita temukan dalam karya-karya sastra dewasa ini. Lain dengan peribahasa dan majas, ungkapan atau idiom merupakan gabungan kata yang menimbulkan makna baru, dan tidak dapat ditafsirkan dengan makna unsur kata yang membentuknya. Biasanya ditemukan pada karya sastra seperti pantun atau puisi, biasa juga disisipkan dalam pidato atau pembicaraan. Sering juga ungkapan-ungkapan orang dulu digunakan sebagai nasihat atau amanat. Ada beberapa gabungan kata yang mirip dengan ungkapan yaitu kata majemuk dan frasa, berikut penjelasannya. Ungkapan dan Makna Ungkapan Ungkapan dan Makna Ungkapan Perbedaan Ungkapan dan Kata Majemuk Ungkapan dan kata majemuk jika dilihat secara sekilas memang mirip, namun sebenarnya berbeda. Seperti pengertian diatas bahwa ungkapan tidak dapat ditafsirkan per unsurnya. Sedangkan pada kata majemuk, kita dapat menafsirkan makna dari unsur-unsurnya, karena ada kemiripan makna antara unsur-unsur penyusun dengan kata yang terbentuk. Contohnya "kamar mandi" yang berarti tempat mandi, tersusun atas kata "kamar" yang berarti ruang dan kata "mandi" yang artinya membersihkan badan dengan air. Dari kata "kamar" maupun "mandi" kita bisa menebak makna dari sebuah kata majemuk "kamar mandi". Salah satu contoh lain dari kata majemuk adalah kata "rumah sakit" yang bermakna tempat orang sakit, tersusun atas kata "rumah" yang berarti tempat tinggal dan kata "sakit" yang artinya tidak bugar atau kurang sehat. Dari mr "rumah" dan "sakit" kita bisa menerka makna dari "rumah sakit" adalah tempat merawat orang-orang sakit. Perbedaan Ungkapan dan Frasa Adalagi salah satu bentuk gabungan kata yang mirip dengan ungkapan yaitu frasa. Frasa merupakan gabungan kata yang disusun oleh kata yang dijelaskan dan kata yang menjelaskan. Contoh frasa yaitu kata "kursi presiden" yang bermakna kursi atau tempat duduk presiden. Kata "kursi" sebagai kata yang dijelaskan dan kata "presiden" adalah kata penjelas. Bila kedua unsur penyusun ini dipisah maka maknanya tidak akan menyerupai frasa yang terbentuk. Cotoh Ungkapan dan Maknanya Ok, selanjutnya kita akan mencoba melihat beberapa contoh ungkapan yang sering ditemui dan maknanya serta penerapannya dalam kalimat. Banting harga >> menjual dengan harga murah. "Pak Toni membanting harga barang dagangannya agar cepat laku." Banting stir >> pindah pekerjaan atau berganti profesi "Razak banting stir menjadi seorang pengusaha kecil-kecilan untuk menghidupi keluarganya." Banting tulang >> bekerja keras "Nunir membanting tulang untuk menghidupi kedua anaknya." Berat tangan >> orang yang malas bekerja "Ia tidak akan bisa sukses bila terus berat tangan" Bergandang paha >> bersuka ria diatas penderitaan orang lain "Tommi bergadang paha melihat adiknya dimarahi oleh ayahnya." Berhati batu >> tidak menaruh iba samasekali "Memang berhati batu, uang anak yatim pun dicuri juga" Bermuka dua >> orang yang tidak dapat dipercaya "Dasar bermuka dua, tadi bilang itu sekarang bilang ini" Besar kepala >> Sombong "Sifat besar kepalamu akan segera menjatuhkanmu." Kaki tangan >> anak buah "Kaki tangan Jenderal Hang adalah saudaranya sendiri." Tebal muka >> tidak tahu malu "Memang tebal muka anak itu, mencuri di depan orang tuanya." Kepala batu >> keras kepala "Dia lagi si Kepala batu, nanti tau sendiri akibatnya." Mata-mata >> pengintai atau pengintip "Ajrin sangat lihai memata-matai kakaknya yang sering keluar malam." Mengambil hati >> menyenangkan perasaan orang lain "Pandai sekali Rohim mengambil hati wanita idamannya." Darah biru >> keturunan raja atau bangsawan "Akbar masih merupakan keturunan darah biru." Ringan tangan >> suka membantu "Ilmi memang orang yang ringan tangan, setiap orang yang kesulitan pasti dibantunya." Tangan besi >> kuasa karena kekerasan "Jangan berani mendekat dengan anak yang bertangan besi itu, siapapun di hajarnya tanpa kenal ampun."

Sumber :http://www.smansax1-edu.com/2014/10/ungkapan-dan-makna-ungkapan.htmlikhujioyu
Ungkapan dan Makna Ungkapan Diposkan oleh Muh Ilmi Ikhsan Sabur Pernakah Anda mendengar kata "isi hati" yang bermakna perasaan, namun jika dipisah unsur-unsur penyusunnya yaitu kata "isi" yang berarti konten dan kata "hati" yang berarti organ hati. Antara kata "isi hati" tidak berkaitan maknanya dengan kata "isi" maupun kata "hati" Itulah yang disebut ungkapan. ads Pengertian Ungkapan Ungkapan adalah salah satu bentuk konotasi atau kiasan yang biasa kita temukan dalam karya-karya sastra dewasa ini. Lain dengan peribahasa dan majas, ungkapan atau idiom merupakan gabungan kata yang menimbulkan makna baru, dan tidak dapat ditafsirkan dengan makna unsur kata yang membentuknya. Biasanya ditemukan pada karya sastra seperti pantun atau puisi, biasa juga disisipkan dalam pidato atau pembicaraan. Sering juga ungkapan-ungkapan orang dulu digunakan sebagai nasihat atau amanat. Ada beberapa gabungan kata yang mirip dengan ungkapan yaitu kata majemuk dan frasa, berikut penjelasannya. Ungkapan dan Makna Ungkapan Ungkapan dan Makna Ungkapan Perbedaan Ungkapan dan Kata Majemuk Ungkapan dan kata majemuk jika dilihat secara sekilas memang mirip, namun sebenarnya berbeda. Seperti pengertian diatas bahwa ungkapan tidak dapat ditafsirkan per unsurnya. Sedangkan pada kata majemuk, kita dapat menafsirkan makna dari unsur-unsurnya, karena ada kemiripan makna antara unsur-unsur penyusun dengan kata yang terbentuk. Contohnya "kamar mandi" yang berarti tempat mandi, tersusun atas kata "kamar" yang berarti ruang dan kata "mandi" yang artinya membersihkan badan dengan air. Dari kata "kamar" maupun "mandi" kita bisa menebak makna dari sebuah kata majemuk "kamar mandi". Salah satu contoh lain dari kata majemuk adalah kata "rumah sakit" yang bermakna tempat orang sakit, tersusun atas kata "rumah" yang berarti tempat tinggal dan kata "sakit" yang artinya tidak bugar atau kurang sehat. Dari mr "rumah" dan "sakit" kita bisa menerka makna dari "rumah sakit" adalah tempat merawat orang-orang sakit. Perbedaan Ungkapan dan Frasa Adalagi salah satu bentuk gabungan kata yang mirip dengan ungkapan yaitu frasa. Frasa merupakan gabungan kata yang disusun oleh kata yang dijelaskan dan kata yang menjelaskan. Contoh frasa yaitu kata "kursi presiden" yang bermakna kursi atau tempat duduk presiden. Kata "kursi" sebagai kata yang dijelaskan dan kata "presiden" adalah kata penjelas. Bila kedua unsur penyusun ini dipisah maka maknanya tidak akan menyerupai frasa yang terbentuk. Cotoh Ungkapan dan Maknanya Ok, selanjutnya kita akan mencoba melihat beberapa contoh ungkapan yang sering ditemui dan maknanya serta penerapannya dalam kalimat. Banting harga >> menjual dengan harga murah. "Pak Toni membanting harga barang dagangannya agar cepat laku." Banting stir >> pindah pekerjaan atau berganti profesi "Razak banting stir menjadi seorang pengusaha kecil-kecilan untuk menghidupi keluarganya." Banting tulang >> bekerja keras "Nunir membanting tulang untuk menghidupi kedua anaknya." Berat tangan >> orang yang malas bekerja "Ia tidak akan bisa sukses bila terus berat tangan" Bergandang paha >> bersuka ria diatas penderitaan orang lain "Tommi bergadang paha melihat adiknya dimarahi oleh ayahnya." Berhati batu >> tidak menaruh iba samasekali "Memang berhati batu, uang anak yatim pun dicuri juga" Bermuka dua >> orang yang tidak dapat dipercaya "Dasar bermuka dua, tadi bilang itu sekarang bilang ini" Besar kepala >> Sombong "Sifat besar kepalamu akan segera menjatuhkanmu." Kaki tangan >> anak buah "Kaki tangan Jenderal Hang adalah saudaranya sendiri." Tebal muka >> tidak tahu malu "Memang tebal muka anak itu, mencuri di depan orang tuanya." Kepala batu >> keras kepala "Dia lagi si Kepala batu, nanti tau sendiri akibatnya." Mata-mata >> pengintai atau pengintip "Ajrin sangat lihai memata-matai kakaknya yang sering keluar malam." Mengambil hati >> menyenangkan perasaan orang lain "Pandai sekali Rohim mengambil hati wanita idamannya." Darah biru >> keturunan raja atau bangsawan "Akbar masih merupakan keturunan darah biru." Ringan tangan >> suka membantu "Ilmi memang orang yang ringan tangan, setiap orang yang kesulitan pasti dibantunya." Tangan besi >> kuasa karena kekerasan "Jangan berani mendekat dengan anak yang bertangan besi itu, siapapun di hajarnya tanpa kenal ampun."

Sumber :http://www.smansax1-edu.com/2014/10/ungkapan-dan-makna-ungkapan.html
Ungkapan dan Makna Ungkapan Diposkan oleh Muh Ilmi Ikhsan Sabur Pernakah Anda mendengar kata "isi hati" yang bermakna perasaan, namun jika dipisah unsur-unsur penyusunnya yaitu kata "isi" yang berarti konten dan kata "hati" yang berarti organ hati. Antara kata "isi hati" tidak berkaitan maknanya dengan kata "isi" maupun kata "hati" Itulah yang disebut ungkapan. ads Pengertian Ungkapan Ungkapan adalah salah satu bentuk konotasi atau kiasan yang biasa kita temukan dalam karya-karya sastra dewasa ini. Lain dengan peribahasa dan majas, ungkapan atau idiom merupakan gabungan kata yang menimbulkan makna baru, dan tidak dapat ditafsirkan dengan makna unsur kata yang membentuknya. Biasanya ditemukan pada karya sastra seperti pantun atau puisi, biasa juga disisipkan dalam pidato atau pembicaraan. Sering juga ungkapan-ungkapan orang dulu digunakan sebagai nasihat atau amanat. Ada beberapa gabungan kata yang mirip dengan ungkapan yaitu kata majemuk dan frasa, berikut penjelasannya. Ungkapan dan Makna Ungkapan Ungkapan dan Makna Ungkapan Perbedaan Ungkapan dan Kata Majemuk Ungkapan dan kata majemuk jika dilihat secara sekilas memang mirip, namun sebenarnya berbeda. Seperti pengertian diatas bahwa ungkapan tidak dapat ditafsirkan per unsurnya. Sedangkan pada kata majemuk, kita dapat menafsirkan makna dari unsur-unsurnya, karena ada kemiripan makna antara unsur-unsur penyusun dengan kata yang terbentuk. Contohnya "kamar mandi" yang berarti tempat mandi, tersusun atas kata "kamar" yang berarti ruang dan kata "mandi" yang artinya membersihkan badan dengan air. Dari kata "kamar" maupun "mandi" kita bisa menebak makna dari sebuah kata majemuk "kamar mandi". Salah satu contoh lain dari kata majemuk adalah kata "rumah sakit" yang bermakna tempat orang sakit, tersusun atas kata "rumah" yang berarti tempat tinggal dan kata "sakit" yang artinya tidak bugar atau kurang sehat. Dari mr "rumah" dan "sakit" kita bisa menerka makna dari "rumah sakit" adalah tempat merawat orang-orang sakit. Perbedaan Ungkapan dan Frasa Adalagi salah satu bentuk gabungan kata yang mirip dengan ungkapan yaitu frasa. Frasa merupakan gabungan kata yang disusun oleh kata yang dijelaskan dan kata yang menjelaskan. Contoh frasa yaitu kata "kursi presiden" yang bermakna kursi atau tempat duduk presiden. Kata "kursi" sebagai kata yang dijelaskan dan kata "presiden" adalah kata penjelas. Bila kedua unsur penyusun ini dipisah maka maknanya tidak akan menyerupai frasa yang terbentuk. Cotoh Ungkapan dan Maknanya Ok, selanjutnya kita akan mencoba melihat beberapa contoh ungkapan yang sering ditemui dan maknanya serta penerapannya dalam kalimat. Banting harga >> menjual dengan harga murah. "Pak Toni membanting harga barang dagangannya agar cepat laku." Banting stir >> pindah pekerjaan atau berganti profesi "Razak banting stir menjadi seorang pengusaha kecil-kecilan untuk menghidupi keluarganya." Banting tulang >> bekerja keras "Nunir membanting tulang untuk menghidupi kedua anaknya." Berat tangan >> orang yang malas bekerja "Ia tidak akan bisa sukses bila terus berat tangan" Bergandang paha >> bersuka ria diatas penderitaan orang lain "Tommi bergadang paha melihat adiknya dimarahi oleh ayahnya." Berhati batu >> tidak menaruh iba samasekali "Memang berhati batu, uang anak yatim pun dicuri juga" Bermuka dua >> orang yang tidak dapat dipercaya "Dasar bermuka dua, tadi bilang itu sekarang bilang ini" Besar kepala >> Sombong "Sifat besar kepalamu akan segera menjatuhkanmu." Kaki tangan >> anak buah "Kaki tangan Jenderal Hang adalah saudaranya sendiri." Tebal muka >> tidak tahu malu "Memang tebal muka anak itu, mencuri di depan orang tuanya." Kepala batu >> keras kepala "Dia lagi si Kepala batu, nanti tau sendiri akibatnya." Mata-mata >> pengintai atau pengintip "Ajrin sangat lihai memata-matai kakaknya yang sering keluar malam." Mengambil hati >> menyenangkan perasaan orang lain "Pandai sekali Rohim mengambil hati wanita idamannya." Darah biru >> keturunan raja atau bangsawan "Akbar masih merupakan keturunan darah biru." Ringan tangan >> suka membantu "Ilmi memang orang yang ringan tangan, setiap orang yang kesulitan pasti dibantunya." Tangan besi >> kuasa karena kekerasan "Jangan berani mendekat dengan anak yang bertangan besi itu, siapapun di hajarnya tanpa kenal ampun."

Sumber :http://www.smansax1-edu.com/2014/10/ungkapan-dan-makna-ungkapan.html

5 komentar:

  1. Lucky Club - Casino site - LuckyClub Live
    Lucky Club is a gambling company that operates under the umbrella of the online luckyclub.live gambling operator GGPoker. The casino is a top-end gambling establishment that

    BalasHapus